Sebanyak 27 peneliti Indonesia telah menyelesaikan program pengembangan kepemimpinan ilmuwan kelas dunia besutan The Conversation Indonesia, Science Leadership Collaborative (SLC).
Pengukuhan kelulusan 27 peneliti dari berbagai daerah dan disiplin ilmu ini dilaksanakan pada 17 Maret 2023 lalu di Ungasan, Bali.
Tokoh sains ternama seperti Sangkot Marzuki, Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia 2008-2018, dan Jatna Supriatna, Guru Besar Universitas Indonesia, turut memberikan pidato dan mengukuhkan kelulusan para peneliti.
“Angkatan ini adalah pionir.
Saya berharap selanjutnya mereka tidak hanya mampu berkolaborasi, tetapi juga menjadi ilmuwan yang matang”, ujar Jatna Supriatna dilansir dari siaran pers yang diterima Tempo pada Ahad, 26 Maret 2023.
NASA Kembangkan Sistem Deteksi Tsunami Berbasis GPS Inovatif GUARDIAN Selama sembilan bulan, para peneliti menjalankan rangkaian pembelajaran yang dirancang dengan metode terdepan bersama ahli pengembangan kepemimpinan dari Amerika, Eropa, dan Asia.
Rangkaian pembelajaran ini meliputi seminar dan lokakarya, one on one coaching, peer learning, dan pembelajaran melalui learning machine system.
Selain itu, mereka juga dipasangkan dengan deretan mentor yang merupakan ilmuwan ternama di bidangnya.
“Saya senang sekali dapat berpartisipasi dalam program ini.
Saya rasa kerja-kerja seperti ini sangat penting dan semoga bisa terus berlanjut”, kata Karen Osborn, mentor asal Smithsonian Institution, Amerika Serikat.
Yosmina Tapilatu, peneliti laut dalam di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyampaikan rasa syukur karena berhasil menyelesaikan program dengan baik.
“Namun ada rasa sedih programnya sudah berakhir setelah 9 bulan berproses bersama, belajar untuk menjadi ilmuwan yang bisa menjadi pemimpin di komunitasnya dan berdampak bagi masyarakat Indonesia”, ujarnya.
10 Ilmuwan Dunia Populer yang Menciptakan Karya Luar Biasa, dari Einstein sampai Lovelace Dalam acara kelulusan ini, para peneliti ditantang untuk mempresentasikan proyek inovasi yang mereka kembangkan di penghujung program.
Sangkot Marzuki yang merupakan perwakilan akademisi, Prodita Sabarini dari perwakilan media, Rifa Atsari dari perwakilan start-up, serta audiens dari berbagai pemangku kepentingan memberikan beragam umpan balik untuk membantu para peneliti mematangkan proyeknya.
Rangkaian acara kelulusan lalu ditutup dengan makan malam dan pengukuhan kelulusan.
Ardiantiono, peneliti dan pegiat konservasi satwa yang juga sedang menempuh studi doktoral di University of Kent, Inggris, bercerita bahwa meskipun program ini berdurasi panjang, waktu berlalu begitu cepat.
“Ibarat bayi dalam kandungan selama sembilan bulan dan sekarang siap untuk menghadapi dunia dengan wawasan, kapasitas, dan semangat baru”, ucapnya.
Prodita Sabarini, CEO/Publisher The Conversation Indonesia, berharap akan muncul banyak kolaborasi, inisiatif, juga jaringan yang lebih luas kepada para peserta.
Puluhan peneliti tersebut berasal berbagai daerah di Indonesia.
Sebagaian dari mereka terafiliasi dengan universitas dan lembaga pemerintah non-kementerian, sementara lainnya merupakan peneliti di lembaga swadaya masyarakat dan peneliti swasta.
Keberagaman ini dinilai penting untuk turut membuka jalan bagi kolaborasi lintas disiplin dan lintas sektor dalam ekosistem riset Indonesia.
“Seleksi program ini telah menghasilkan sekelompok peneliti berkualitas, yang mewakili berbagai area penelitian, lembaga, serta wilayah,” kata Mizan Bisri, dosen di Kobe University, Jepang, yang juga konsultan program SLC.
Pilihan Editor: Kenapa Berat Badan yang Hilang Setelah Puasa Selalu Bisa Kembali?